Misteri Kota Angker
Cerpen Karangan: Nadhira Hifzhani AlyzzahLolos moderasi pada: 3 March 2016
Karena suara misterius itu. Aku sangat ketakutan mendengarnya. Suara itu selalu terdengar ketika aku melewati kota sepi dan angker itu. Kota yang kehilangan penduduk dengan cara yang misterius.
Konon, katanya jika ada yang berdiam di kota angker itu selama 1 hari, maka dia akan dibunuh, dirasuki, atau disakiti oleh roh-roh jahat yang sekarang menguasai kota angker itu. Kata temanku Sylva, “Suara rintihan anak kecil, suara teriakan wanita, suara rumah yang runtuh, itu berasal dari suara roh-roh jahat itu. Mereka suka merasuki tubuh manusia dengan memancing manusia dengan suara-suara aneh agar datang ke kota angker itu. Lalu, mereka akan membunuh manusia jika mereka sudah puas merasuki tubuhnya.” Karena penasaran, aku memberanikan diri untuk membuat rencana menyelidiki kota angker itu. Aku akan menginap di sana selama 1-2 hari. Setelah membuat rencana, aku segera menelepon Arina.
“Assalamualaikum, dengan Arina? Ini Mytha,”
“Waalaikumsalam, iya ini Arina. Ada apa Mytha?”
“Besok bisa datang gak, ke taman Sari di dekat sekolah?”
“Bisa, memang ada apa?”
“Besok aku jelaskan, pokoknya bawa senter, handphone, lilin, selimut, dan snack ya!”
Titititit… Aku memutuskan telepon. Aku segera menyiapkan selimut, senter, lilin, handphone, 1 baju, mukena, Al-qur’an, dan snack. Aku membawa Al-qur’an karena aku bisa membacanya jika aku ketakutan. Lalu, aku pun tidur.
—
Seperti yang sudah ditetapkan, esoknya Arina datang dengan alat-alat yang aku katakan dalam percakapan kemarin. Kami duduk di bangku taman.
“Memang, ada apa Myth?” tanya Arina. “Begini..,” aku membisikkan rencanaku padanya. Ia terkejut.
“A..Apa kau yakin Mytha? Aku juga harus ikut?” tanya Arina dengan merinding. Aku mengangguk. Arina hanya terdiam sejenak. Sepertinya dia ‘shock’ dengan rencanaku. Namun, ia setuju.
Pukul 20.00, kami menjalankan rencana kami. Kami menginap di salah satu rumah warga yang sudah agak rusak tetapi paling besar. Aku dan Arina pun tidur dengan perasaan merinding. Lalu, kami pun tertidur dengan pulas. Kriieet.. Aku terbangun. Sebuah suara decit pintu membuatku merinding dan heran. Lalu, ku periksa dengan senter. Pintunya terbuka. Tapi, tidak ada seorang pun di situ. Aku pun kembali tertidur. Sekarang, terdengar suara anak menangis, wanita berteriak, langkah kaki, dan suara seram lainnya. Aku membangunkan Arina.
“Arina, sepertinya aku mendengar suara-suara aneh. Kita periksa yuk!” ajakku.
Arina hanya menunduk sambil mengangguk. Kami berjalan di antara halaman dengan rumah. Tiba-tiba, aku melihat Arina di depanku.
“A..Arina, kok kamu ti.. Tiba-tiba ada di depan dan jalan dengan arah se..Sebaliknya sih..?” tanyaku merinding. Arina pun heran.
“Hah? Kan aku baru saja dari toilet. Ta..Tadi kamu juga ikut bersamaku kan?” jawab Arina sambil merinding.
“Ti..Tidak! Aku tidak pergi ke kamar mandi kok!” seruku pelan.
“Berarti, jangan-jangan…,” aku dan Arina menoleh ke belakang.
“Main yuk…,” ujar roh-roh itu.
Sraak!!
—
Bunda Mytha dan bunda Arina menangis tersedu-sedu. Mereka sedih dengan kepergian putri mereka. Mereka selalu menengok makam anaknya 2 bulan sekali. Ya, setelah kejadian itu, sekarang kota angker itu digusur dan tidak ada yang boleh masuk lagi ke dalam sana.
Cerpen Karangan: Nadhira Hifzhani Alyzzah
Assalamualaikum. Hai, namaku Nadhira Hifzhani Alyzzah. Ini karya pertamaku di ‘Cerpenmu.com’. Semoga kalian suka ya. Maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati kalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar